Halaman

Jumat, 16 Desember 2011

Presiden kritik kinerja Guru...???

 Aku ga sengaja buka situs yahoo trus ada sebuah berita yang berjudul " SBY kritik kinerja guru". Disana Pak Presiden mengatakan bahwa banyak guru yang tidak menjalankan kinerjanya dengan baik meskipun mereka telah lulus uji sertifikasi dan mendapat tunjangan khusus dan juga masih banyak guru yang tidak bisa menjadi panutan bagi para muridnya. Ya, memang mungkin Pak SBY benar masih banyak guru yang tidak bisa
menjadi panutan bagi muridnya tapi apakah Pemerintah  dan para wakil rakyat sendiri sudah menjadi panutan yang baik bagi rakyatnya (he..he..he) . Aku jadi inget beberapa hari yang lalu ada tayangan di sebuah televisi swasta tentang seorang Guru honorer yang mengajar di sebuah tempat terpencil di sebuah daerah di Provinsi Banten. Guru itu sudah mengabdikan dirinya mengajar anak - anak di daerah itu selama 10 tahun dengan gaji yang sangat memprihatinkan....yaitu Rp.200.000 dan dibayar setiap 2 bulan, bisa kalian bayangkan di zaman sekarang ini dengan gaji sebesar itu ( ga kebayang kl aku dibayar segitu,bisa-bisa makan nasi aking tiap hari,he...). Tetapi guru itu tetap sabar dan ikhlas mengajar anak-anak meskipun digaji secara tidak manusiawi, karena menurutnya tidak ada guru lagi di daerah itu kalau dia pergi. Dan nasib murid-muridnya pun tak kalah tragis, tiap hari mereka harus berjalan kaki selama 4 jam menuju sekolah mereka karena tidak adanya transportasi, memang ada sih sepeda motor tetapi percuma mereka tidak bisa menggunakannya karena infrastruktur jalan yang amat parah, jalannya tuh bukan jalan aspal tapi jalan lumpur sepanjang 2 km (yah,gambarannya kalo kalian main di sawah yang lagi dibajak, nah kaya gitu dalamnya lumpur,ngeri pokoknya...!!!).Pokoknya motor ga bisa lewat dan harus dilalui dengan jalan kaki., setelah melalui perjuangan tersebut ternyata itu barulah awal perjuangan mereka dan setelah itu mereka harus menyebrangi sungai yang sangat lebar dan lagi-lagi mereka harus menyebrangi sungai yang dalamnya bisa sampai 8 meter karena tidak ada jembatan ataupun perahu dan mereka bisa menyebrang kalau air sedang surut tapi kalau lagi deras mereka ga bisa sekolah krena kalo nekat... sama aja bunuh diri,he...!. Setelah menyebrang sungai dilanjutkan dengan mendaki tebing hutan yang amat curam, sekali aja mereka kepeleset dipastikan ga akan selamet....nah, setelah melewati hutan barulah mereka sampai di sekolahnya. Disini aku ingin mengatakan bahwa apa yang dikritik oleh Bapak Presiden belum sebanding dengan perhatian dari pemerintah terhadap para guru yang masih berstatus honorer dan juga infrastruktur pendidikan yang masih buruk. Juga ga sebanding dengan perjuangan anak-anak yang ingin mengecap manisnya pendidikan, semahal itukah pendidikan di negara kita hingga anak-anak harus mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk merasakan pendidikan. Ada baiknya pemerintah introspeksi diri terhadap hal ini, jangan hanya bisa mengkritik kinerja guru tetapi kesejahteraan mereka diabaikan juga akses jalan dan infrastruktur yang sangat buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar